Sunday, March 23, 2014

Cerita Terjemahan - [Bedeviled 01] Daddy's Little Angel

cerita-terjemahan-bedeviled-daddy's-little-angel

Terjemahan Bedeviled-Daddy's Little Angel karya Shani Petroff.


Bab 6


Mom tersandung kakinya sendiri. "Angel, sembunyi di balik Buddha sekarang."

Mom nggak perlu mengatakannya dua kali. Aku berlari ke sudut dapur di mana ada meja kecil dengan tiga buah kursi dan patung Buddha yang harusnya diisi kursi keempat. Maksudnya sih untuk membawa keberuntungan. Tapi kayaknya nggak bekerja.

Aku sembunyi dan mengamati sekitar dari balik perut gemuk Buddha. Seorang pria asing dengan topi fedora hitam, tiga potong setelan bermotif garis-garis, sapu tangan yang menyembul dari kantung jaket di dadanya, sepatu wingtip hitam-putih, membuatku nggak yakin apa dia ingin menawarkan kami mobil atau menampilkan lagu seperti yang ada dipembukaan Guys and Dolls.

"Keluar," Mom meneriaki pria itu. Mom mengacungkan obor, yang mendorong pria itu mundur sampai menyentuh kulkas.

Pria itu tertawa. "Ayolah, Mags, apa kau benar-benar berpikir bahwa api kecil itu bisa menyakitiku? Masalahnya, api malah membuatku rindu rumah."

Kepalaku dipenuhi banyak pertanyaan. Apa Mom mengenali pria ini? Siapa dia? Bagaimana bisa dia masuk ke rumah? Apa dia ingin menyakiti Mom? Apa dia ingin menyakitiku? Ngomong-ngomong kapan dia masuk ke rumah? Mataku terbelalak sangat lama.

Dan siapa pula Mags? Nama ibuku kan Tammi.

"Aku ingin kau keluar," kata Mom.

"Kita semua menginginkan banyak hal," jawabnya. "Tapi kita nggak selalu mendapatkannya."

"Kau bilang kau akan jauh-jauh."

"Cuma sampai dia dewasa," jawabnya. Jantungku berhenti berdetak. Pria itu sedang bicara tentangku. Mereka bicara tentangku. "Dia masih 13 tahun," kata Mom. Mom menarik pelatuk pada obor. Api menyembul ke arah pria itu. "Itu pun baru-baru ini."

Pria itu mengayunkan tangannya. Api pun lenyap seakan-akan ia menyiramnya dengan air. "Untuk beberapa hal dia sudah dihitung dewasa. Di tradisi Yahudi, anak laki-laki mengikuti bar mitzvash saat berumur 13 tahun."

Mom menyela, "Kami bukan Yahudi atau kepercayaan apapun yang bakal kau jadikan contoh selanjutnya. Kau tahu apa maksudku saat membuat perjanjian. Maksudku ya di sini, Amerika, di mana seseorang dianggap telah dewasa setelah umur 18." Tubuh Mom bergetar, tapi suaranya terdengar tegas. Mom terang-terangan mendorong pria itu.

Tapi pria itu cuma mundur beberapa langkah. "Ah, Amerika, di mana terkadang anak 13 tahun bahkan diperkarakan ke pengadilan. Harusnya kau mewaspadai celah saat buat kontrak denganku."

"Nggak, kau nggak bisa begini. Dia bahkan belum masuk SMA." Mom membuka kulkas dan mengeluarkan salah satu ramuan yang dijualnya di aurasrus.com. Aku mengenalinya dari label hitam keperakan yang berasal dari tempat penyimpanan ramuan pelindungnya.

"Maaf."

"Kau nggak memberiku pilihan." Mom melemparkan ramuan itu ke wajahnya.

"Ahh, aku meleleh." Pria itu terbahak sambil menutupi wajahnya dengan tangannya yang terawat dengan baik, lalu tertawa sarkas. "Mags, Mags, Mags. Selalu segalak biasanya. Kau harusnya tahu bahwa itu nggak bekerja. Kau harus berusaha lebih baik dari itu."

"Dengar, kau bisa memiliki apapun yang kau mau. Ambil jiwaku, tapi biarkan dia." Mom memohon.

Pria itu tersenyum. "Jika aku ingin jiwamu, pasti sudah kuambil sejak dulu. Yang kuinginkan hanyalah melihat putriku."

---

No comments:

Post a Comment

COPYRIGHT © 2018 KUBUKA KAMUS | THEME BY RUMAH ES